Distan SBT
Bula_Dinas Pertanian ( Distan ) Seram Bagian Timur ( SBT ) sukses mengatasi keluhan petani Padi desa Waeketan Baru dan desa Banggoi Kecamatan Bula Barat.
Keluhan tersebut disampaikan Petani Padi pada saat Kunjungan Bupati SBT Fachri Husni Alkatiri yang di dampingi Oleh sekda SBT AQ Amaharu, serta Sejumlah Pimpinan OPD di kecamatan Bula Barat belum lama ini.
Keluhan mengenai Sendimen Saluran Primer pintu kanan Bendungan Waematakabo, yang berdampak pada musim tanam petani padi tahun 2025 ini di sampaikan oleh Petani dan ditindak lanjuti oleh Kadis Pertanian Sofyan Waraiya.
Sehingga Melalui Upaya maksimal yang di lakukan oleh dinas yang di Pimpin Sofyan Waraiya, membuahkan hasil kepada petani padi desa waeketan baru dan desa banggoi.
Sebelum ada perbaikan Sendimen Saluran Primer, Petani padi desa Waeketan Baru dan desa Banggoi belum bisa melakukan penanaman padi sawah musim tanam pertama tahun 2025.
Hal tersebut dikarenakan Petani Padi Sawah di dua desa sulit pengolahan tanah karena sendimen saluran primer pintu kanan bendungan waematakabo belum di kerukan selama beberapa tahun terakhir.
Keluhan petani desa waeketan baru dan desa banggoi mengenai Sendimen Saluran Primer pintu kanan bendungan waematakabo telah di perbaiki sejak enam hari lalu, dan sudah selesai . Sehingga, petani desa waeketan baru dan petani desa banggoi sudah bisa melakukan pengolahan tanah untuk penanaman padi sawah musim tanam pertama tahun 2025.
Petani padi sawah di dua desa tersebut mengalami kesulitan dalam pengolahan tanah mereka, akibat dari Sendimen Saluran Primer pintu kanan bendungan waematakabo yang belum di perbaiki.
Padahal, Awalnya petani sulit untuk pengolahan tanah mereka dalam menjemput pusim tanam pertama tahun 2025, Namun karena maraton untuk mengejar program 100 hari kerja Bupati Fachri Husni Alkatiri dan Wakil Bupati SBT Muhamad Mifta Thoha Rumarey Wattimena, sehingga tercapai sesuai dengan progres yang telah ditentukan.
Perbaikan di lakukan dengan menggunakan Eksafator kurang lebih lima hari . Hasilnya sendimen tersebut sudah di angkat, sehingga air berjalan normal untuk kebutuhan Petani.
Sementara itu, mengenai proses pengolahan tanah untuk memasuki musim tanam pertama tahun 2025, dinas pertanian memastikan 150 Ha akan dilakukan penanaman pada Musim Tanam pertama Tahun 2025. ( Admin )


Leave a Reply